Langsung ke konten
Tajukperistiwa.Com-Bombana || Himpunan Aplikator Indonesia (HAPI) berkolaborasi dengan Asosiasi Pekerja Pertukangan Sulawesi Tenggara (APP SULTRA) sukses melaksanakan Pelatihan Aplikator Baja Ringan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bombana, Sabtu (20/9/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan keterampilan dan profesionalisme para pekerja pertukangan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum APP SULTRA, Soni Maarisit, yang menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kerja di bidang konstruksi.
“Pelatihan ini bukan hanya untuk menambah keterampilan teknis, tetapi juga untuk memperkuat nilai profesionalisme, integritas, dan tanggung jawab sosial pekerja pertukangan. APP SULTRA akan terus hadir bersama mitra strategis dalam mendukung kemajuan pekerja kita,” ujar Soni.
Sementara itu, Koordinator Daerah Kendari HAPI, Andi Pangerang Mahmud, menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara HAPI dan APP SULTRA.
“Kolaborasi ini adalah bentuk kepedulian kami untuk memastikan para aplikator baja ringan di daerah memiliki kompetensi sesuai standar. Dengan begitu, mereka mampu bersaing dan memberikan hasil kerja yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga menghadirkan Asesor dari HAPI Pusat, Amad Subagyo, yang memberikan materi dan bimbingan langsung terkait standar kompetensi aplikator baja ringan.
“Kami ingin memastikan setiap peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara benar dan profesional di lapangan. Dengan begitu, kualitas konstruksi bisa lebih terjamin,” tegas Amad.
Selain itu, peserta mendapatkan paparan teknis dari Brand Kencana, yang memaparkan teknologi terbaru dalam penggunaan baja ringan serta standar keamanan dan kualitas pemasangan.
Materi ini diapresiasi tinggi karena memberikan wawasan praktis yang bisa langsung diterapkan di lapangan.Dari internal APP SULTRA, Kadiv Diklat dan Sertifikasi RISALMAN juga memberikan komentar positif.
“Kegiatan ini sejalan dengan program peningkatan kompetensi yang kami dorong. Dengan pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi yang tepat, kita dapat melahirkan tenaga kerja aplikator baja ringan yang profesional, terampil, dan siap menghadapi tantangan industri konstruksi,” jelasnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas, salah satunya disampaikan oleh Romi, peserta asal Bombana.
“Saya merasa sangat terbantu dengan pelatihan ini. Banyak hal baru yang saya pelajari, terutama teknik pemasangan yang lebih efisien dan aman. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan,” ucapnya.
Kegiatan ini juga dilanjutkan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta berkesempatan bertanya langsung kepada narasumber mengenai teknik dan pengalaman di lapangan. Dan selanjutnya diakhiri dengan praktek teknis pekerjaan baja ringan.
Dengan suksesnya pelatihan ini, diharapkan lahir lebih banyak aplikator baja ringan yang berdaya saing tinggi dan mampu mengangkat harkat pekerja pertukangan di Sulawesi Tenggara.
Editor.(Risalman)
