Example 325x300
Example 728x250
AdvetorialBeritaDaerahNasionalSosbud

Ikuti Rakerda Dekranasda, Hj Hijrahwati Yosep Sahaka Paparkan Program Unggulan Dan Tantangan Perajin Di Daerah

13
Example 468x60

Tajukperistiwa.com, Kendari ||  Hj. Hijrahwati Yosep Sahaka, paparkan sejumlah rencana program kerja Dewan Kerajinan Nasional Daerah atau Dekranasda Koltim dalam Rapat Kerja Daerah Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan di Hotel Claro Kendari, Jumat (31/10/25).

Acara Rapat Kerja Daerah yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka mengusung tema “Pemberdayaan Perajin untuk Karya Berkelanjutan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Berbasis Ekonomi Kreatif”

banner 300X250

Dalam kegiatan tersebut, Plt Ketua Dekrasda Kolaka Timur, Hj. Hijrahwati Yosep Sahaka memaparkan sejumlah program kerja Dekranasda dan tantangan daerah dalam mengembangkan program unggulan.

Dua program unggulan atau program utama yang menjadi prioritas Dekranasda Kolaka Timur.  Yang pertama, Pengembangan Sentra dan Peningkatan Kualitas Produk Kerajinan Unggulan Lokal yang berfokus pada peningkatan kualitas, inovasi desain, dan standardisasi produk kerajinan khas Kolaka Timur, seperti Tenun Motif Sorume Momahe dan kerajinan anyaman, agar siap bersaing di pasar nasional dan internasional.

Dan yang kedua, Akselerasi Pemasaran Digital dan Kemitraan Strategis dengan Mendorong pelatihan pemasaran digital bagi perajin serta menjalin kemitraan dengan e-commerce, BUMN, dan lembaga terkait untuk memperluas jangkauan pasar dan mempromosikan produk secara masif.

Sedang tantangan yang dihadapi para perajin di daerah khususnya di Kolaka Timur adalah Keterbatasan Akses Permodalan: Kesulitan bagi perajin untuk mendapatkan modal usaha dalam pengembangan produksi.

Kemudian, minimnya Inovasi dan Adaptasi Pasar karena rendahnya kemampuan perajin dalam berinovasi dan menyesuaikan produk dengan tren pasar modern dan global. Dan selanjutnya adalah masalah regenerasi perajin yakni kurangnya minat generasi muda untuk meneruskan tradisi kerajinan lokal.

Ia berharap, dengan Rakerda Dekranasda Provinsi Sultra ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antara Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengatasi tantangan tersebut dan secara nyata meningkatkan kesejahteraan perajin melalui ekonomi kreatif.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Tenggara, Arinta Andi Sumangerukka, menyampaikan bahwa kegiatan Rakerda tahun 2025 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota serta pemerintah daerah dalam memajukan perekonomian melalui sektor kerajinan.

“Kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara Dekranasda Provinsi dan Kabupaten/Kota serta pemerintah daerah dalam mengembangkan produk kerajinan unggulan daerah, dalam rangka memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Gubernur Sulawesi Tenggara atas dukungan penuh terhadap kemajuan Dekranasda Provinsi.

Menurutnya, Sulawesi Tenggara memiliki potensi kerajinan yang sangat besar, baik dari segi sumber daya manusia perajin maupun ketersediaan bahan baku alam yang melimpah. Beberapa jenis kerajinan unggulan yang telah memiliki pasar tersendiri antara lain tenunan, anyaman, nentu, kerajinan perak, serta berbagai bentuk kriya lokal lainnya.

“Terdapat sekitar 3.500 perajin atau pelaku UMKM kerajinan yang tersebar di berbagai wilayah di Sulawesi Tenggara. Ini merupakan potensi besar untuk meningkatkan perekonomian daerah jika dikelola secara serius dan berkelanjutan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arinta menekankan bahwa Dekranasda memiliki peran penting dalam mendorong pengembangan industri kerajinan daerah serta meningkatkan kesejahteraan perajin lokal. 

Organisasi ini kata dia, tidak boleh hanya menjadi lembaga formal, tetapi harus mampu memberikan kontribusi nyata melalui berbagai program kerja yang aplikatif dan berkesinambungan.

Selain itu, Ketua Dekranasda ini juga menyoroti pentingnya penyederhanaan sistem pembiayaan kegiatan agar program Dekranasda dapat dilaksanakan lebih cepat dan fleksibel.

“Sebelumnya pelaksanaan kegiatan banyak bergantung pada kerja sama dengan OPD terkait. Ke depan, diharapkan beberapa kegiatan bisa dijalankan secara mandiri dengan dukungan strategis dari pemerintah daerah, sehingga Dekranasda dapat lebih gesit dan efisien dalam merealisasikan program kerja,” ungkapnya.

Ia berharap Rakerda 2025 dapat menghasilkan rencana kerja konkret yang tidak berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi benar-benar bisa dilaksanakan di lapangan.

Arinta juga menegaskan bahwa program pembinaan dan pengembangan perajin perlu difokuskan pada aspek kualitas, kuantitas, dan kontinuitas, sehingga produk kerajinan dari Sulawesi Tenggara mampu bersaing di pasar lokal, nasional, bahkan mancanegara.

“Sinergitas antara Dekranasda Provinsi, Kabupaten/Kota, pemerintah daerah, serta seluruh stakeholder lainnya harus terus ditingkatkan agar pengembangan kerajinan dan pelaku UMKM dapat tercapai secara maksimal. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara,” tutupnya.

Laporan : Oni 

Example 300250
banner 468x60