Ketua KNPI Ilham Killing Sebut Harmin Ramba Sosok Pemimpin Ideal dan Tepat Untuk Konawe

Uncategorized443 Dilihat

TajukPeristiwa.com, Konawe || Ketua KNPI Ilham Killing Sebut Harmin Ramba Sosok Pemimpin Ideal dan Tepat Untuk Konawe 2024). Menurutnya, Konawe membutuhkan seorang pemimpin seperti Harmin Ramba bagaimana Konawe kedepan menjadi salah satu kabupaten yang Maju dan berdaya saing dengan konsep Konawe Kota PADI.

banner 728x90

“Dengan membagi 3 wilayah pusat pertumbuhan baru yaitu kota Unaaha sekitarnya sebagai pusat hilirisasi pertanian, kemudian Konawe timur laut sebagai pusat hilirisasi nikel dengan produk turunannya stainless dan pusat pertumbuhan Routa dengan hilirisasi nikel dengan produk turunannya pabrik baterey, “paparnya. Senin (8/7/2024).

Apalagi dengan Kemampuan Leadership dan pengalaman yang matang dan paham terkait birokrasi dan kondisi Sosial Kemasyrakatan.

“Bagi saya sosok ideal dan tepat, untuk seorang pemimpin di Konawe, dengan berbagai lersoalan memang harus ada sosok pemimpin yang paham dan tegas dan tidak anti Kritik saran dan masukan, ” ujarnya.

Ia menilai seorang pemimpin di Konawe ada pada sosok Harmin Ramba. Dan yang Paling Penting, lanjutnya, yang harus di ketahui dan di Apresiasi Harmin Ramba merupakan sosok yang sangat dekat dengan masyarakat bawah.

“hal Ini menurut saya banyaknya masyarakat dan Para Tokoh-tokoh masyarakat menginginkan Bapak Harmin Ramba melanjutkan Kepemimpinan Di Konawe. Jadi, tidak salah saya memberikan pernyataan meminta Kepada beliau lanjutkan kepemimpinan di Konawe, ” bebernya.

Selain itu, ia menangaggapi terkait pemberian Beasiswa kepada Mahasiswa dan masalah Lain.

Ketua KNPI menyebut seharusnya patut bersyukur dengan Adanya Pemberian Beasiswa.

“Karena masi banyak yang belum mendapatkan Beasiswa dan kalau mau jujur lebih tepat di berikan Kepada mahasiswa yang kurang Mampu dan Berprestasi dan yang Kuliah Di Universitas Lakidende, ini kan menjadi awal yang harus di apresiasi Kepada Pemerintah Daerah dan kedepanya, “ucapnya.

“Bisa di Perbaiki bahkan di tambah Kuotanya, bukan di jadikan masalah, tidak diberikan meminta, pas diberikan kok protes. Jadi saya juga bingung, ” sambungnya.

Tetapi, sebagai pemuda yang paham tentang Demokrasi, ia menganggap hal wajar tak ada masalah. “Yang masalah itu ketika Kita ingin membangun sebuah narasi gerakan moral tetapi di balik itu menjadi narasi gerakan politik, ” tutupnya.

Laporan : Redaksi