Silaturahmi Dengan PGRI, Abdul Azis : Pengawasan Guru Sekolah Di Koltim Masih Kurang

Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur – Plt. Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, SH silaturahmi dengan pengurus persatuan guru republik Indonesia (PGRI) serta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTK)  di kantor bupati lantai 2, senin (24/10/22)

banner 728x90

Wayan Sarda selaku ketua PGRI Koltim mengatakan dalam acara silaturahmi tersebut merupakan hari yang selalu di nantikan oleh PGRI khususnya di koloka timur untuk bertemu langsung oleh bupati  

“pertemuan ini merupakan silaturahmi, karena kami di pendidikan sangat merindukan nasehat dari bapak bupati untuk perkembangan dunia pendidikan khususnya di kolaka timur” ujarnya

lebi lanjut, kata wayan sapaan akrabnya, bahwa di kolaka timur memiliki sekolah penggerak, tak hanya itu koltim juga sangat di perhitungkan di 17 kabupaten/kota se – Sulawesi tenggara bahkan ada guru di koltim sebagai guru penggerak

“walaupun kabupaten kolaka timur baru mekar, kami tetap bisa bersaing sampai kancah nasional, sehingga kami di koltim tidak ketinggalan informasi dan tidak ketinggalan untuk mengasah keterampilan di bidang pendidikan” kata Wayan dihadapan bupati koltim

Di tempat yang sama, Plt Bupati Kolaka timur menjelaskan kepada awak media ini, bahwa pemerintah daerah berharap bagaimana wadah ini bisa kita kembangkan kedepan dan bisa mengantipasi terjadinya permasalahan-permasalahan terkait masalah dunia pendidikan kedepannya

“saya berterimahkasih dari PGRI yang bersilaturahmi hari ini, bagaimana memikirkan untuk meningkatkan sumberdaya manusia khususnya di bidang pendidikan dan harapan saya bukan hanya kali ini mungkin bisa kita berlanjut terus untuk memikirkan daerah ini” ujarnya

Pria yang biasa di sapa Azis juga menyampaikan bahwa untuk mentaktisi terjadinya kesenjangan antara daerah pinggiran kota dengan daerah perkotaan terkait keadilan mendapatkan pendidikan yang sama, ia mengatakan bahwa dacil dari kementerian pendidikan sudah tidak ada, namun sementara ini pemerintah daerah sedang mengupayakan memberikan treatmen khusus sehingga semangat guru-guru yang ada di daerah terpencil dalam mengajar anak-anak kita semakin meningkat dan betah di tempat tugas

“jujur saja untuk guru-guru di daerah terpencil kadang hanya dua bulan bertugas mintah pindah” ungkapnya

Mantan anggota polri itu juga merasa miris dengan kondisi pendidikan di kecamatan uesi dimana dirinya mendapatkan informasi terkait adanya murid yang sudah duduk di kelas tiga (3) sekolah dasar namun belum bisa membaca

“sementara ini, kita juga sedang rumuskan aspek lain untuk kita upayakan, misalnya pemerintah daerah memberikan edukasi di acara-acara  pernikahan terkait pentingnya pendidikan bagi anak serta pemberian gizi yang cukup bagi anak sejak dini” jelasnya

Ayah lima anak ini mengatakan untuk menyelesaikan persoalan ini harus di dorong keterlibatan semua pihak secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang besar

“walaupun kita memberikan kurikulum yang sedemikian rupa kalau gizi tidak terpenuhi itu susah juga” jelasnya

Terkait monitoring dan evaluasi bagi guru-guru terpencil, ia menegaskan bahwa kendalanya kita di kolaka timur adalah terkait pengawasan yang kurang, sehingga nantinya kita akan komunikasikan dengan PGRI Koltim dan diknas untuk mencari solusi apa yang menjadi permasalahan khususnya di bidang pendidikan di daerah terpencil

Laporan : Jumran Jumadi