Tajukperistiwa.com, Muna Barat – Mundurnya pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Muna Barat tidak mempengaruhi kinerja pemerintah.
Hal ini di ungkapkan Ketua Pro Jokowi (Projo) Muna Barat, Laode Muh. Junaim Pasa melalui keterangan tertulisnya kepada media ini, Minggu (9/4/23)Menurut Junaim begitu sapaan akrabnya bahwa informasi yang ia miliki, Agus Salim Rua hanya mundur dari Plt Kadis, tetapi masih sebagai Sekretaris Dinas PUPR
“Sangat disayangkan, dan alasannya tidak disampaikan ke publik sehingga dapat menimbulkan spekulasi dan berpotensi menimbulkan kegaduhan”Ujarnya
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) STIK Avicena Kendari ini menuturkan bahwa mundurnya Agus Salam Rua, tidak akan mempengaruhi kinerja pemerintahan dan soliditas birokrasi di Mubar khususnya Dinas PUPR, karena Pj. Bupati Mubar telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai amanat pemerintah pusat.
Proses perumusan kebijakan, otorisasi perencanaan dan penganggaran terintegrasi dalam SPBE tadi, semua telah tergitalisasi.
“Pj. Bupati Mubar telah membangun sistem pemerintahan yang terkoneksi antarlini dan terpadu antarunit, terkonsolidasi secara otomatis melalui pendayagunaan teknologi. Pimpinan unit kerja, hanya administrator saja, jika ada yang mundur dari jabatannya, tidak akan mempengaruhi sistem birokrasi yang telah dibangun secara apik” Jelasnya
Kata Alumni HMI Cab. Kendari ini, pada aspek politis, sikap Agus Salam Rua tersebut, dapat ditengarai sebagai upaya sabotase dari dalam pemerintahan, sehingga dapat mengesankan pemerintahan seolah-olah tidak solid, padahal faktanya di era Bahri sebagai Pj. Bupati, birokrasi Mubar makin solid dan terkonsolidasi.
“Kita tahu, ASN mundur dari jabatan tertentu adalah hak, karena pengunduruan diri tersebut disetujui atau tidak, disetujui oleh atasan langsung, selama 14 hari atasan langsung tidak bersikap menerima atau menolak, maka pengunduran diri tersebut dianggap sah atau berlaku, norma hukum administrasi dan hukum tata usaha negaranya mengatakan demikian” Pungkasnya
Lanjut, Tetapi untuk case Agus Salam Rua, situasinya berbeda, karena seharusnya pengunduran diri tersebut terlebih dulu dikomunikasikan kepada Pj. Bupati Mubar selaku atasan langsungnya, menjadi konsumsi internal
“Adab birokrasinya seperti itu, kulo nuwun dulu kepada bapak asuh (Pj. Bupati Mubar) selaku senior dan atasan langsungnya, karena mereka satu almamater di STPDN, jangan tiba-tiba mundur, kesannya tidak baik, sebab sepengetahuan kami hubungan Agus Salam Rua dengan Pj. Bupati Mubar selama ini baik-baik saja, tidak ada masalah” Jelas Junaim
Problem mundurnya Agus Salam Rua, terlanjur heboh di publik, sementara Pj. Bup. Mubar, selaku atasan langsungnya hanya tahu dari media.
“Jangan-jangan memang, kita patut menduga, ada upaya sabotase dari kelompok tertentu untuk mengganggu prestasi Pj. Bupati Mubar dalam membangun Mubar yang kian maju” Ungkapnya
Dirinya menduga bahwa Isu ini berpotensi ditunggangi oleh kelompok tertentu karena keteledoran atau ketidak hati-hatian Agus Salam Rua, dan kami berharap Agus Salam Rua masih dalam frame atau barisan yang sama dengan Pj. Bupati Mubar.
Selain itu, selaku tokoh pemuda di Muna Barat ini, ia menyarankan agar Pj. Bupati Mubar, segera menunjuk Pelaksana Harian (Plh) Kadis PUPR untuk mengisi kekosongan Plt. Kadis yang ditinggal Agus Salam Rua sembari mempersiapkan kadis defenitif.
“kami berharap figur dan kompetensinya running to up, langsung berlari dan bekerja menerjemahkan tupoksinya, bukan figur learning by doing, harus belajar dan beradaptasi lagi. Plh. Kadis atau Kadis pengganti Agus Salam Rua, harus bekerja lebih cepat lagi menerjemahkan target-target pembangunan yang menjadi visi besar Pj. Bupati Muna Barat” Tutupnya.
Laporan : Helni Setyawan