Sanggar Anaway Tampil Memukau Dengan Tari “Modinggu” Di Acara Penutupan Jambore PKK Tingkat Provinsi Di Konawe

Berita, Daerah, Sosbud339 Dilihat

Tajukperistiwa.com, Konawe || Puluhan penari asal sanggar tari Anawai tampil memukau dalam acara penutupan Jambore Kader PKK tingkat provinsi yang digelar di Kabupaten Konawe dengan membawakan tari “Modinggu”, minggu (21/4/24) kemarin

banner 728x90

Dengan gerakan yang anggun dan penuh makna, para penari tersebut berhasil menghipnotis ratusan penonton yang memadati halaman kantor Bupati Konawe termasuk para pejabat daerah dan para ketua Tim Penggerak PKK 17 Kabupaten dan Kota di Sulawsi Tenggara.

Dalam penampilannya yang menggabungkan kekuatan teknik tari tradisional “Modinggu” dan sentuhan modern, penari tersebut berhasil menyampaikan pesan tentang keindahan dan keberagaman budaya Sulawesi Tenggara.

Setiap gerakan para penari yang dilakukannya memberikan penghormatan yang dalam terhadap warisan budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi khususnya di Konawe sebagai kota padi atau wonua mbae

Ketua sanggar Anawi, Hj Undhi, S.Sos., M.Si kepada media ini menjelaskan bahwa pemilihan tari “Modinggu” dalam acara penutupan Jambore PKK tingkat Provinsi ini karena tari tersebut sangat tepat dengan tageline Kabupaten Konawe saat ini sebagai Kota Padi

“Tari modinggu sendiri lahir dari kreasi orang tua kita terdahulu yang memperagakan suatu kegembiraan menyambut keberhasilan dalam Usaha bertani, khusus bertani padi sawah. Itulah sebabnya sehingga dikatakan bahwa jenis tarian ini hadir ketika masyarakat Tolaki sudah menjadikan padi sebagai bahan baku makanan pokok” jelasnya

Ia juga menyampaikan ucapan termahkasih kepada tim penggerak PKK Konawe yang telah mempercayakan sanggar Anawai kembali tampil diacara penutupan jamboree PKK tingkat Provinsi dimana sebelumnya tampil diacara HUT Konawe yang ke-64 lalu

“Dengan persiapan latihan yang sangat singkat selama dua hari, namun para penari kami tampil maksimal dan membanggakan bagi masyarakat Konawe pada khususnya” ucapnya

Para penari yang tampil hari ini kata dia, mulai dari penari tahun 80 an hingga penari yang masih duduk dibangku sekolah menengah dengan berbagai latar belakang dan profesi

“Penampilan para penari sanggar Anawai dengan menampilkan tari Modinggu ini merupakan upaya melestarikan budaya yang menjadi warisan nenek moyang kita suku Tolaki, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikannya” katanya

Selain tari modinggu jelas Undhi, banyak tari  tradisi yang Sudah di kreasi seperti tari moana, tari mekako, tari motasu di sanggar anaway .

“tari kreasi di sanggar tari Bugis seperti tari “padupa” kami juga ajarkan kalau ada keluarga Bugis yang minta” jelasnya

“saya berharap kedepannya untuk sanggar Anaway ini, Pemerintah Daerah dapat memberikan dukugan terbaik dalam rangka melestarikan budaya tari tradisional kepada anak-anak daerah khususnya di Konawe yang bisa peduli dengan budayanya” tutupnya

Diketahui, Sanggar Anaway sendiri berdiri sejak tahun 1982 yang didirikan oleh Bupati Konawe sebelumnya, Anas Bunggasi

Laporan : Helni Setyawan