Tajukperistiwa.com, Kolaka II Di tengah meningkatnya perhatian pada keberlanjutan pertanian dan keamanan pangan, pengembangan padi organik menjadi salah satu solusi strategis. Pertanian organik dinilai lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar, senin (11/11/24)
Desa Lamedai, yang terletak di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya sebagai petani dengan luas sawah mencapai 500 ha, serta memiliki potensi besar untuk budidaya padi organik.
Namun, para petani di desa ini masih menghadapi kendala produktivitas padi organik yang masih rendah dibawah 3 ton per hektar, hal ini diakibatkan minimnya pupuk organik yang dimiliki petani, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani serta sarana prasarana yang dimiliki terbatas.
Atas permasalahan atau kendala yang sering dialami petani organic tersebut menjadi pemicu para akademisi untuk mencari solusi yang terbaik bagi petani melalui kolaboratif antara Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka dan Universitas Halu Oleo (UHO) dengan mengembangkan Padi Organik dan Produk Diversifikasi
Pengembangan Padi Organik dan Produk Diversifikasi ini merupakan Program Kosabangsa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan sekaligus menjadi target capaian Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN PPDT).
Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa, Juniaty menjelaskan bahwa Paket Teknologi utama yang akan diberikan kepada petani organik yaitu Rumah Produksi Pupuk organik dan Paket alat teknologi didalamnya sebagai sarana prasarana utama petani dalam membuat pupuk organik.
Adapun kegiatan transfer pengetahuan dan keterampilan yakni pelatihan pembuatan pupuk organik, pestisida nabati, bimtek pengoperasian paket teknologi, pelatihan pemasaran dan pengelolaan serta inventaris paket teknologi.
Lebih lanjut, Pada kegiatan pelatihan pembuatan organik tersebut dengan menggunakan inovasi agens hayati yang merupakan paten inovasi yang dimiliki Ketua Pendamping yakni Prof. Andi Khaeruni.
Hasbiadi selaku anggota tim pelaksana juga menambahkan kegiatan lain yang dilakukan yakni diversifikasi produk beras organik dengan sasaran utama Wanita tani yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK Desa Lamedai. Proses pengolahan beras organik menggunakan Paten yang di miliki anggota pendamping yaitu Prof. Sri Wahyuni.
Sedangkan kata dia, produk olahan yang telah dibuat meliputi Brownix (Brownies Beras ogranik), Sponge cake, tepung beras organik dan pengemasan beras organik menggunkan metode Vacuum. Pada kegiatan pengolahan beras organik juga difasilitasi paket teknologi meliputi oven, mixer, pengering, penggiling tepung, dan peralatan lainnya yang di koordinir oleh Fitrah dan Abdul Rahim selaku anggota dan tim teknis tim ini.
Sementara itu, Para Tim Pelaksana Kosabangsa USN Kolaka beserta Tim Pendamping Kosabangsa UHO, mengucapkan banyak terimakasih kepada DRTPM KEMENDIKBUD RISTEK sebagai pemberi dana, pihak LPPM dan FPPP USN Kolaka, Pihak LPPM UHO yang memfasilitasi kegiatan ini, Kelompok Tani Lestari Jaya Mandiri dan Tim Penggerak PKK Lamedai sebagai mitra sasaran Program Kosabangsa, serta Pemerintah Kabupaten Kolaka, dan Kepala Desa Lamedai yang telah memberikan izin pelaksanaan kegiatan ini.
Diketahui, Program pengembangan Padi Organik dan Produk Diversifikasi tersebut melibatkan tim pendamping yang berasal dari Univeritas Halu Oleo yakni Prof. Andi Khaeruni, Prof. Sri Wahyuni dan Dr. Ali Bain.
Selain itu, Program ini juga melibatkan 10 Mahasiswa, 5 Mahasiswa Prodi Agroteknologi, 3 Mahasiswa Agribisnis dan 2 Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian sebagai Upaya Upaya mendukung Program MBKM KEMENDIKBUD RISTEK.
Penulis : Tim Kosabangsa USN-UHO