Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur – Miris, desa likuwalanapo kecamatan uesi kolaka timur nyaris terisolir akibat putusnya pincara yang menghubungkan dengan desa alaaha akibat intensitas hujan yang cukup tinggi kurang lebih 5 bulan yang lalu sehingga air konaweeha naik hingga memutuskan pincara khusus roda empat tersebut.
Hal itu disampaikan oleh masyarakat desa likuwalanapo Asmin disalah satu kantor pemerintah daerah kolaka timur, Rabu (31/8/22)
Asmin mengatakan bahwa likuwalanapo adalah salah satu desa di kecamatan uesi yang terisolir dan saat ini masyarakat untuk mengakses atau penghubung untuk masuk ke desa likuwalanapo tidak bisa lagi di akses akibat pincara yang sering di gunakan putus akibat dibawah arus air konaweeha
Beberapa hari yang lalu pemerintah desa bersama masyarakat likuwalanapo sudah melakukan kerjabakti atau bergotongroyong untuk mengangkat pincara yang telah dibawah arus serta tenggelam ke dasar air konaweeha untuk di perbaiki
“alhamndulilah saat ini kami sedang menunggu pembangunan jembatan yang menghubungkan antara desa alaaha dan likuwalanapo melalui dinas PU kolaka timur” ujarnya
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah kabupaten kolaka timur jika ada hal-hal mengenai kondisi alam yang menimpa desa likuwalanapo seperti bencana alam untuk segera melakukan tindakan tanggap darurat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan khususnya masyarakat desa likuwalanapo
“kita ketahui bahwa desa likuwalanapo merupakan desa di kecamatan uesi yang terisolir di kabupaten kolaka timur dan selalu di landa musibah, untuk itu kami sangat berharap kepada pemda kolaka timur agar selalu siap atau tanggap cepat menindaklanjuti bencana alam yang sering di alami oelh masyarakat desa likuwalanapo” ungkapnya
Terkait jalan alternative untuk menghubungkan dari desa alaaha ke desa likuwalanapo khususnya roda empat sudah tidak ada lagi, namun untuk roda dua masih bisa di akses dengan melewati jembatan gantung. sambungnya
“kami juga berharap kepada pemda koltim untuk segera merealisasikan pembangunan jembatan permanen di likuwalanapo yang kurang lebih 40 meter, jika jembatan tersebut sudah di bangun maka roda perekonomian khsusnya di desa likuwalanapo bakal kembali normal dan tidak lagi terisolir” tutupnya
Laporan : Helni Setyawan