Tajukperistiwa.com, Konawe – Dalam rangka mempercepat angka penurunan stunting khususnya di kecamatan morosi kabupaten konawe tahun anggaran 2023 mendatang, 10 desa di morosi menggelar Pra Musyawarah Desa tentang Rembug stunting. Selasa (15/11/22)
Dalam pelaksanaan pra musdes rembug stunting tersebut di awali di desa mendikonu yang turut di hadiri camat morosi, Rizal Ruspian Laydi. SE , kepala puskesmas morosi, Hendry Febriana Hende. SKM, M. Kes , polsek bondoala yang di wakilkan Aipda Hendra. M. SH, Koramil Sampara yang di wakilkan oleh Koptu Rusmim serta Pendamping Desa (PD) Aguslan Toeni. SE dan Abdullah, SP.
Rizal Ruspian Laydi. SE dalam sambutannya di hadapa para undangan mengatakan bahwa kegiatan program rembug stunting yang di selenggarakan di 10 desa selama 5 hari ke depannya, dimana program tersebut merupakan program integrasi yang patut di laksanakan untuk mengantisipasi dan menekan angka stunting di wilayah kerjanya.
“selaku camat morosi bersama puskesmas morosi akan terus memaksimalkan kegiatan tersebut guna mengidentifikasi adanya bayi atau anak penderita stunting” ujarnya
Di tempat yang sama Hendry Febriana Hende. SKM, M. Kes menyampaikan arahannya pentingnya penanganan bahaya stunting bagi bayi dan anak, sehingga didalam penanganannya membutuhkan penanganan yang cukup serius
“saya mengajak masyarakat untuk ber peran aktif dalam menekan angka stanting di wilayah desa dimulai dengan pola hidup sehat, terpenuhinya komsumsi makanan bergisi serta pengelolaan limbah dan sampah yang baik sehingga terhindar dari berbagai penyakit” Tutupnya
Sementara itu, kepala desa mendikonu, Emil menyatakan komitmennya terkait dukungan yang maksimal terhadap penanganan stunting di wilayah kerjanya dengan memasukan program tersebut kedalam perencanaan pembangunan desa tahun anggaran 2023 mendatang.
Laporan : Andi Fale