Projo Sultra Geruduk PSN Di Konawe, PT. HK Enggan Berikan Jaminan Longsoran Tak Terjadi Lagi Kedepannya

Berita, Daerah, Nasional, Sosbud1003 Dilihat

Tajukperistiwa.com, Konawe – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Sulawesi Tenggara bersama DPC Projo Konawe menggelar aksi demonstrasi di lokasi proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi Kecamatan Ueepai Kabupaten Konawe, Rabu (20/9/23)

banner 728x90

Aksi Demonstrasi yang dilakukan tersebut sebagai bentuk atau respon DPD Projo Sultra dan DPC Projo Konawe terhadap insiden longsor baru-baru ini pada proyek pembangunan Bendungan Ameroro yang dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (HK) Paket 2

Selain itu juga, kehadiran Ormas Relawan Jokowi ini di lokasi proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Ameroro, untuk meminta jaminan atau garansi terhadap PT. Hutama Karya (HK) bahwa pekerjaan Bendungan Ameroro tersebut tidak akan terjadi longsoran hingga 100 tahun kedepannya

Ependi selaku jenderal lapangan aksi demonstrasi tersebut hanya meminta PT. Hutama Karya untuk memberikan penjelasan bahwa kedepannya tidak akan terjadi lagi ambrukan atau longsoran yang serupa baru-baru ini terjadi di proyek pembangunan bendungan Ameroro.

Kata ependi, sayangnya PT. Hutama Karya enggan menjamin bahwa kedepannya tidak akan lagi terjadi ambrukan atau longsoran, sementara masa yang diberikan untuk proyek strategis nasional ini selama kurun waktu 100 tahun

“Jika sudah selesai pembangunan Bendungan Ameroro tersebut, pihak PT. Hutama Karya kemudian kembali dan menyimpan pembangunan bendungan tersebut dengan tidak adanya jaminan bahwa tidak akan terjadi longsoran, maka ini akan menimbulkan kekhawatiran terhadap masyarakat Konawe” Ujarnya

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada DPRD Konawe agar memanggil pihak PT. Hutama Karya untuk memberikan penjelasan terkait ambruknya Pekerjaan Bendungan Ameroro tersebut

Ditempat yang sama, Tim Geologi PT. Hutama Karya, Waldo Putra mengatakan bahwa terjadinya longsoran tersebut adalah bukan merupakan suatu kelalaian karena sudah dipredikisi akan terjadi longsor

Menurutnya, kelalaian itu kita tidak menghitung dan memproteksi, namun yang kita lakukan disini kita sudah menghitung dan memproteksi dengan hasil akan berpotensi longsor

“soal prediksi, kita ada yang namanya rumus statistic dengan melihat blok-blok sebelumnya, dimana prediksi yang kita lakukan ini di bloc longsoran tersebut berdasarkan di bloc-blok sebelumnya, tapi sampai saat ini blok-blok sebelumnya juga terjadi longsoran local bahkan itu tertangani dan tidak merusak struktur serta masih sesuai dengan rencana pekerjaan” Jelasnya

Kata Waldo, bahwa prediksi longsoran tidak semua mengalami longsor, kerana kondisi batuan dan lokasi disini bervariatif tergantung tingkat kekerasan dan kerapuhan, kebetulan di blok LW 17 kondisi batuannya itu tingkat kelapukannya sangat tinggi

Terkait jaminan pekerjaan pembangunan Bendungan Ameroro tidak akan lagi terjadi longsoran hingga 100 tahu kedepannya, Waldo menjelaskan bahwa BWS IV Kendari adalah Owner dan perencana sedangkan konsultan adalah pengawas sekaligus pemberi perintah segala tindakan tekhnis

“saya pribadi sebagai kontraktor hanya sebagai pelaksana saja, kami tidak mau mengambil tugas konsultan dan owner”Jelasnya

Diketahui, usai melakukan aksi demontrasi di lokasi proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Ameroro, Projo Sultra Bersama Projo Konawe lanjutkan aksi demontrasi di DPRD Konawe

Laporan : Helni Setyawan