Melalui Tekhnik GAP, Bupati Azis Harap Komoditi Kakao Kembali Berjaya Di Koltim

Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur || Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis, SH., MH, berharap agar komoditi kakao atau tanaman cokelat di daerah Wonua Sorume ini kembali berjaya seperti masa-masa sebelumnya.

banner 728x90

Hal ini dapat diwujudkan dengan terus diintensifkan jajaran terkait, seperti pada kegiatan pelatihan tekhnik Good Agriculture Practice  atau GAP komoditi kakao di Kawasan I CARE Sultra, yang dilaksanakan di Kelurahan Penanggo Jaya, Kecamatan Lambandia, Sabtu (8/6/24).

Kepala Dinas Pekebunan dan Hortikultur Koltim, Lasky Paemba, SP., M.Si menyampaikan, pelatihan tehnis GAP ini, adalah pedoman atau cara membudidayakan tanaman dengan benar dan baik serta ramah lingkungan.

Kata pria yang akrab disapa Lasky ini, ada beberapa prinsip dalam penerapan GAP diantaranya, pengolahan tanah, pembibitan, pemupukan, pemangkasan, panen sering, sanitasi kebun, pasca panen dan ramah lingkungan.

”Pak bupati kita, punya harapan dan keinginan yang tinggi, agar komiditi tanaman cokelat ini, kembali berjaya di daerah ini seperti awal tahun dua ribuan lalu. Untuk mewujudkan itu, beliau selalu mengingatkan dan mendorong dinas terkait seperti kami, untuk terus mencari tahu seperti apa langkah selanjutnya, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan sebagainya,” ucap Lasky saat membuka kegiatan tersebut.

Melalui pelatihan ini, ia berharap para peserta pelatihan dapat memperoleh informasi konprehensip terkait GAP tanaman, dan dapat mengapliksikannya di Lahan usaha taninya, yang pada ujungnya petani dapat memproduksi hasil tanaman kakao yang baik dan dapat bersaing di pasar

Sebelumnya, Bupati Azis menyampaikan, jika sejak beberapa tahun lalu, produksi kakao di Kolaka Timur ini mengalami penurunan. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan Good Agriculture Practices (GAP) pada perkebunan kakao. 

Tujuan program pengabdian masyarakat ini kata dia, adalah untuk memberikan pelatihan terkait Good Agriculture Practices (GAP), sebagai upaya peningkatan kapasitas petani binaan melalui metode penyuluhan dan pendampingan.

Ia juga mengatakan bahwa metode penyuluhan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif peserta sebagai sasaran yang dilibatkan dari awal hingga akhir kegiatan dalam program ini.

Diketahui, Program ini dilaksanakan dengan empat kegiatan utama yaitu persiapan, penyusunan bahan, pelatihan dan pendampingan serta finalisasi

Laporan : Jumran Jumadi