Tajukperistiwa.com, Konawe || Pj Bupati Konawe, Stanley hadiri acara penanaman sayur organik di kelurahan Asinua, kecamatan Unaaha, sebagai upaya pemerintah daerah dalam mendorong penerapan pertanian organik.
Kegiatan gerakan petani sayur organik Konawe untuk masyarakat sejahtera dengan mengusung tema “tanah subur, pangan sehat, masa depan lestari” ini turut dihadiri Asisten I Setda Konawe, Marjuni Ma’mir, SP., M.Si dan Kadis Pertanian, H. Gunawan serta OPD terkait
Marjuni Ma’mir mengatakan bahwa Kampung organik ini merupakan gerakan petani sayur organik Konawe untuk masyarakat sejahtera ini sebuah inisiatif transformasi pemberdayaan masyarakat pada lahan pertanian khususnya tanaman semusim sayur-sayuran yang bertujuan untuk memberdayakan Petani melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan petani tentang teknik pertanian organik.
Selain itu kata dia, kegiatan tersebut juga merupakan pilot project Kampung Organik di Kabupaten Konawe, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran petani sayur dan masyarakat tentang pentingnya pertanian yang ramah lingkungan serta pangan yang sehat, bebas dari bahan kimia
“Luas lahan Kebun percontohan yang terletak di Kelurahan Asinua yakni 5,25 are dengan Jenis tanaman sayuran Bayam, Kangkung, Kacang Panjang, Timun, Terong, Tomat dan Cabe” jelas Marjuni begitu sapaan akrabnya
Menurutnya, melalui Kampung Organik tersebut, petani sayuran akan dibimbing dan dilatih untuk beralih dari sistem pertanian konvensional yang bergantung pada pupuk dan pestisida kimia ke metode organik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Proses ini akan melibatkan produksi pupuk organik dan biopestisida dari sumber daya lokal serta penerapan teknik pertanian berkelanjutan yang menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas hasil panen tanaman sayuran tanpa mengorbankan ekosistem” ujarnya
Kata Marjuni, Kampung Organik ini akan menjadi pusat inovasi pertanian organik, di mana petani sayuran dapat belajar dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas produksi sayuran sekaligus menjaga keseimbangan alam.
“Hasil tanaman sayuran yang dihasilkan akan bebas dari residu kimia, memastikan bahwa masyarakat mendapatkan sayuran yang sehat dan aman dikonsumsi” ucapnya
“Kampung Organik tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas hasil tanaman sayuran, tetapi juga pada pembangunan kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat petani” sambungnya
Lebih lanjut, Kampung Organik mencerminkan visi untuk menciptakan lingkungan yang subur dan sehat, di mana tanaman sayuran yang dihasilkan tidak hanya memberikan nutrisi terbaik bagi masyarakat tetapi juga melestarikan alam untuk generasi mendatang.
Kampung Organik menggunakan pendekatan dalam memaksimalkan partisipasi dan dukungan steakholder. Steakholder yang sangat berperan antara lain petani local melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Hijau Lestari, Pemerintah Kab. Konawe melalui Pemerintah dan masyarakat Kel. Asinua, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Kominfo, Dinas Ketahanan Pangan, PPL, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Jiwa Asri Desa Langgomea Kec. Uepai, Perusahaan Penyedia benih PT. East West Seed Indonesia/Panah Merah, Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Dosen/Peneliti UHO dan Univ. Sembilanbelas Nopember (USN) Kolaka, SMKN 5 PP Konawe, media dan masyarakat luas.
Terakhir, ia mengatakan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang “Kampung Organik”, tetapi juga membangun hubungan yang solid antara semua steakholder.
Laporan : Redaksi