Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur – Pemerintah kabupaten kolaka timur melalui dinas ketahanan pangan salurkan bantuan karbohidrat dalam bentuk beras sebanyak 1,5 ton kepada masyarakat desa yang rawan pangan di kecamatan uesi.
Penyaluran bantuan karbohidrat tersebut diserahkan langsung oleh Pj Bupati Kolaka Timur, Ir. H. Sulwan Aboenawas, M.Si secara simbolis kepada penerima manfaat dan disaksikan oleh Asisten, Staf Ahli, pimpinan OPD dan para kabag serta Kapolsek Uluiwoi yang sempat hadir dalam kegiatan tersebut di balai pertemuan desa uesi
Kepala dinas ketahanan pangan, Dr. Ir. Indarwaty, MM mengatakan dasar dari pada penyaluran bantuan untuk daerah yang rawan pangan tersebut tertuang dalam UU no 18 tahun 2013 tentang pangan yang didalamnya menjelaskan bahwa pangan harus tersedia dan terjangkau aksesnya di daerah, kemudian PP No 17 Tahun 2015 tentang pangan dan isi
“pangan itu harus diolah untuk menjadi pangan yang beragam, bergizi, berimbang dana aman, ini yang kita harapkan karena apapun bentuk ukuran indicator kami khususnya ketahanan pangan kolaka timur adalah bagaimana pola pangan harapan setiap individu, perkapita masyarakat harus terpenuhi dari segi kebutuhan kalori, energy, protein, mineral dan unsur-unsur mikro lainnya yang di butuhakan setiap masyarakat di koltim” ujarnya, selasa (9/8/22)
Setiap tahun dinas ketahanan pangan kolaka timur melakukan pemetaan tentang peta keamanan dan kerawanan pangan di koltim. sambungnya
“kami ekspose setiap akihir tahun dan kami undang seluruh OPD terkait, mitra-mitra dinas ketahanan pangan dan disaksikan langsung oleh pimpinan tertinggi daerah, karena dasar itulah akan di ambil kebijakan-kebijakan tentang bagaimana untuk bersama melakukan penanganan kerawanan pangan ini” jelasnya
Masih indarwati, ada tiga indicator utama yang perlu ditaati dalam penentuan peta kerawanan pangan yakni bagaimana aspek ketersedian pangan tersedia di setiap desa, pemanfaatan pangan dan akses tentang pangan
“harus tersedia pangan khsusnya Sembilan bahan pokok, kemudian harus mampu dimanfaatkan untuk mendukung gizi masyarakat dan terakhir adalah harus ada akses pangan” imbuhnya
Beberapa indikator yang menjadi tolak ukur daerah itu rawan pangan dianatarnya adalah luas lahan pertanian dan perkebunan, jumlah sarana dan prasarana penyedia pangan, jumlah ketersediaan air bersih dan jumlah tenaga kesehatan.
“empat desa yang rawan pangan tinggi di kolaka timur, diantara 4 desa tersebut ada di kecamatan uesi yakni desa likuwalanapo dan puurau” kata indarwaty
Terakhir, ia berharap dalam menangani kerawanan pangan di kolaka timur sebagaimana dengan enam indicator dalam menangani rawan pangan diharapkan keterlibatan semua OPD terkait, sehingga betul-betul gizi masyarakat yang rawan pangan dapat terpenuhi dan nanti diharapkan 5 tahun kedepan menjadi desa mandiri pangan dimana di dalamnya ada ternaknya, kolam ikannya, perkebunannya dan persawahannya.
“kalau rawan pangan pasti rawan busung lapar dan rawan masyarakat kita menjadi stunting” tutupnya
Diketahui, penerima manfaat bantuan karbohidrat di kecamatan uesi adalah desa likuwalanapo dan desa puurau, dimana dua desa tersebut termasuk daerah atau wilayah yang rawan pangan berdasarkan hasil pemetaan kerawanan pangan.
Laporan : Helni Setyawan