Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur – Gegara menantu tidak menang dalam lelang paket pengadaan benih padi tahun 2022, Plt Kadis pertanian kolaka timur di tuding telah memberhentikan pejabat pengadaan secara sepihak berdasarkan pemberitaan di beberapa media online.
Menanggapi hal tersebut, Plt kadis pertanian kolaka timur, Hamdi, SP saat di temui di ruang kerjanya, ia menjelaskan bahwa pejabat pengadaan di OPD adalah pendelegasian tugas dan tanggungjawab administrasi pengadaan oleh pengguna anggara (PA) atau Pejabat Pengadaan yang ditetapkan oleh PA dan tidak terikat tahun anggaran
“penunjukan pejabat pengadaan itu hanya pendelegasian tugas yang menjadi kewenangan saya, artinya ketika saya mengganti bukan berarti secara otomatis pejabat tersebut keberatan, karena ini bagian dari tanggung jawab saya selaku pengguna anggaran” jelasnya, senin (14/11/22)
Pemberhentian Mustajab sebagai pejabat pengadaan di dinas pertanian, ia mengatakan bahwa dia (mustajab) memiliki beban kerja yang cukup tinggi, selain dirinya sebagai pejabat eselon IV di dinas lain, ia juga menjabat sebagai pejabat pengadaan di dua OPD sekaligus. Sehingga inilah yang menjadi pertimbangan mengapa Mustajab di gantikan sebagai pejabat pengadaan oleh ASN lainnya yang juga memiliki kompetensi di bidang pengadaan barang dan jasa bahkan telah tersertifikasi.
“jika pemberhentian dia (mustajab) sebagai pejabat pengadaan yang di duga secara sepihak dan dihubungkan dengan menantu saya atas pemberhentiannya, saya pikir itu tidak tepat juga bahkan terkesan liar tanpa berdasar karena saya tidak begitu mengetahaui secara detail duduk persoalannya” ujarnya
“pemberhentian dan pelantikan pejabat di lingkungan pemerintah daerah merupakan hal yang biasa serta bagian dari penyegaran ASN itu sendiri” ungkapnya
Lebih lanjut, mengenai akun milik Mustajab yang terhapus, ia mengatakan bahwa akun tersebut bukan akun miliknya melainkan akun pengguna anggaran (PA)
Terakhir, ia menyampaikan terkait tudingan yang di alamatkan kepada dirinya, akan di jadikan sebagai pembelajaran untuk terus berbenah, namun saat ini kami lebih memfokuskan bagaimana petani di kolaka timur menjadi lebih sejahtera
Laporan : Jumran Jumadi
