Tajukperistiwa.com, Konawe – Prestasi gemilang ditorehkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba, yang berhasil mencapai sejumlah pencapaian signifikan dalam 100 hari kepemimpinannya.
Salah satu capaian luar biasa yang diungkapkan dalam ekspos 100 hari kerjanya adalah penurunan angka stunting, kemiskinan ekstrim, dan inflasi di wilayah Konawe. Isu tersebut, merupakan isu nasional yang sukses diturunkan Pj Bupati dalam kurun waktu 3 bulan
Dalam acara ekspose kinerja Pj Bupati Konawe tersebut dihadiri Forkopimda, Para Pimpinan OPD, Para Asisten, Para Kabag dan seluruh Kepala Desa dan Lurah Se-Kabupaten Konawe, NGO, KNPI Konawe dan para undangan lainnya
Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan program 100 hari ini yang dituangkan dalam APBD Perubahan tahun 2023 yang telah dilakukan penyesuaian-penyesuaian operasional berdasarkan dengan instruksi Presiden RI
Instruksi Presiden RI yang dimaksud Pj Bupati adalah meliputi empat aspek yakni penyelenggaraan Pemilu yang damai dan sukses, pencegahan stunting, pengendalian angka kemiskinan serta pengendalian inflasi daerah
Selain berhasil menurunkan ketiga isu nasional tersebut, Pj Bupati juga sedang merencanakan pembangunan jalan Kecamatan Latoma-Routa yang rencanya mulai dikerjakan tahun 2024 mendatang bahkan anggaran Pilkada yang telah dialokasikan sebanyak 107 miliar dan sudah direalisasikan sebesar 40 persen
“Pencapaian kami dalam 100 hari merupakan capaian hasil kerja kita bersama serta kepala desa, lurah dan dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Konawe” Ujarnya, Rabu (27/12/23)
Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Tenggara juga membeberkan angka stunting sebelum dirinya menjabat sebagai pejabat Bupati berada diangka 28 persen, namun ketika menjabat, angka stunting sukses ia turunkan hingga 5,7 persen
Kemudaian, untuk kemiskinanan ekstrim yang tadinya diangka 12 persen dan sekarang sudah berhasil kita turunkan hingga 6 persen, sedangkan inflasi daerah dari 2,8 persen dan saat ini kita juga berhasil mengendalikan hingga angka 2,3 persen
Angka stunting kita 28 persen skrng kita start di 5,7 persen sedangkan kemiskinan ekstrem kita 12 persen berada di 6 persen, inflasi 2,8 persen sekarang berada 2,3 persen, di bawah pilkada sa sudah siapkan 107 milliar sudah di bayar 40 persen
Selain itu, Pj Bupati juga memaparkan rencana pembangunan Konawe untuk meletakan dasar pembangunan 2025 – 2045 nantinya yang meliputi 4 pilar yakni sektor pertanian, sektor industri, pariwisata, dan sector kolasara.
Yang pertama sector pertanian kata dia, pertanian tidak berbicara soal pupuk, tapi kita membangun sektor pertanian mulai dari hilir, karena 80 persen masyarakat kita bergerak di sektor pertanian dalam arti luas. Sehingga kedepan kita tidak hanya berfikir pertanian dalam sektor hulu tapi berfikir pertanian sebagai hilir dari semua central
Kedua sector industry, menurutnya, di Konawe ini ada dua industri yang besar yang pertama industri yang berada morosi dan di Routa yang merupakan salah satu industry yang terbesar di Asia maupun dunian sehingga isndustri tersebut masuk dalam proyek skala nasional (PSN)
“Kita harus ikut ambil bagian di kedua industry tersebut, karena perusahaan atau industry besar ini berada di Konawe. Kurang apa, kita hanya menerima pajak, menerima bagi hasil, sedikit sekali yang kita dapatkan dari penerimaan ini, sehingga kita berharap di sektor tersebut kita memiliki peran sehingga pendapatan dari sector ini dapat memberikan dampak pembangunan yang signifikan”Jelasnya
Lebih lanjut, dari sector pariwisata, kita menginginkan Konawe ini menjadi sebuah daerah atau kota tujuan bagi daerah-daerah lainnya, sehingga kedua sector diatas jika dikelola dengan baik akan menjadi sesuatu yang menarik perhatian sebagai tujuan pariwisata
“kedepan, saya mau jadikan Konawe ini sebagai City Branding atau sebagai kota Padi yang menjadi andalan kita sehingga orang lewat bagaimana sih pembangunan kota city branding yang berada di konawe begitu kira kira” Ungkapnya
Terkahir, kata mantan Kabag Umum ini, dari ketiga sector pembangunan tersebut kita bungkus dengan program Kalosara dengan menggunakan konsep pembangunan melalui pendekatan history alam, sehingga kedepanya kita tidak boleh berdiri sendiri
Laporan : Helni Setyawan