Tahun 2024, Pemda Koltim Target Turunkan Angka Stunting Dibawah 14 Persen

Tajukperistiwa.com, Kolaka Timur || Pemerintah Daerah Kolaka Timur target turunkan angka stunting dibawah angka 14 persen Tahun 2024 mendatang, sesuai dengan target nasional 14 persen

banner 728x90

Hal ini disampaikan Sekda Koltim, Andi Muh. Iqbal Tongasa, S.STP., M.Si, saat memimpin rapat koordinasi pengukuran dan publikasi data stunting tahun 2023 di Aula Kantor Bupati Koltim, Jumat (29/12/2023).

“Kesejahteraan anak-anak Koltim adalah prioritas utama bagi Pemerintah Daerah. Kami berkomitmen untuk melakukan segala upaya guna menurunkan angka stunting di bawah target nasional pada tahun 2024,” ujarnya

Sebagaimana laporan Dinas Kesehatan Koltim adalam kegiatan ini, total jumlah balita yang terdata sebanyak  7.818 balita dari 9.055  (sasaran balita) atau 86 persen dari sasaran riil,  berdasarkan masuk 18 desember 2023.

Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Koltim, Harun, S.Kep dalam pemaparannya, ia menyampaikan bahwa rencana kegiatan advokasi ke camat dan desa untuk kegiatan tersebut, semua balita (sasaran rill ) harus terdata dan terinput di data identitas e-PPGBM,

Kemudian, kata dia, dilakukan pengukuran di posyandu,  jika balita tidak datang ke posyandu maka wajib di kunjungai untuk di data dan diukur, sehingga hasil pengukuran tersebut wajib diinput di aplikasi e-PPGBM per februari 2024.

Selain itu, seluruh OPD terkait, harus ikut meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi di Posyandu,

“alat antropometri (alat timbang dan ukur panjang/tinggi badan) yang sudah disediakan untuk segera digunakan di posyandu, pelatihan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan untuk tenaga kesehatan dan kader.

Sehingga kata Harun, kegiatan rapat koordinasi hari ini merupakan upaya Pemda Koltim dalam percepatan penurunan angka stunting sesuai target di bawah 14 persen Tahun 2024 mendatang

“Upaya yang harus kita lakukan adalah, semua sasaran ril dapat teridentifikasi, by name by adress, selanjutx data riil  ini di infut pada aplikasi e-PPGBM.

Terakhir, ia berharap peran secara terintegrasi dari kader kesehatan sebagai penggerak sasaran, yang di dukung oleh lintas sektor lainnya, sehingga kasus stunting dapat segera di intervensi baik spesifik maupun secara sensitive.

Laporan : Jumran Jumadi